Jumat, 04 April 2014



Tuas atau pengungkit adalah suatu alat untuk memindahkan atau mengangkat benda (beban) dengan gaya yang lebih kecil dari bebannya. Pengungkit ini terdiri dari sebuah batang kaku (misalnya logam, kayu, atau batang bambu) yang berrotasi di sekitar titik tetap yang dinamakan titik tumpu. Selain titik tumpu yang menjadi tumpuan bagi pengungkit, ada dua titik lain pada pengungkit, yaitu titik beban dan titik kuasa. Titik beban merupakan titik dimana kita meletakkan atau menempatkan beban yang hendak diangkat atau dipindahkan, sedangkan titik kuasa merupakan titik dimana gaya kuasa diberikan untuk mengangkan atau memindahkan beban.
Ciri – ciri tuas, diantaranya memiliki:
a. Kuasa (F atau K), yaitu gaya yang diperlukan untuk mengangkat atau memindahkan beban (benda).
b. Lengan kuasa (Lk), yaitu jarak antara titik tumpu dengan kuasa pada alat itu.
c. Beban (B atau W), yaitu berat benda yang akan dipindahkan atau diangkat.
d. Lengan beban (LB), yaitu jarak antara beban dengan titik tumpu.
e. Tumpu atau titik tumpu, yaitu titik di mana ganjal atau bantalan untuk mengangkat beban.  
Berdasarkan posisi ketiga titik (titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa) tersebut, pengungkit dapat dibedakan jenisnya menjadi tiga tipe atau tiga kelas, yaitu pengungkit jenis pertama, pengungkit jenis kedua, dan pengungkit jenis ketiga.
1. Pengungkit Jenis Pertama
Pengungkit jenis pertama (disebut juga pengungkit kelas 1) memiliki letak titik tumpu (T) yang berada diantara titik beban (B) dan titik kuasa (K). Makin panjang lengan kuasa, maka makin kecil gaya yang diperlukan untuk mengungkit beban tersebut.
 Bentuk ini adalah bentuk dasar atau bentuk paling umum dari sebuah pengungkit. Contohnya adalah jungkat-jungkit, gunting, tang, palu, linggis, dan sejenisnya. 
2. Pengungkit Jenis Kedua
Pengungkit jenis kedua (disebut juga pengungkit kelas 2) memiliki letak titik beban (B) yang berada diantara titik kuasa (K) dan titik tumpu (T).  Contoh pemanfaatan pengungkit jenis kedua diantaranya gerobak dorong, pembuka botol, pemecah kemiri, dan sejenisnya. 
3. Pengungkit Jenis Ketiga
Pengungkit jenis ketiga (disebut juga pengungkit kelas 3) memiliki letak titik kuasa (K) yang berada diantara titik beban (B) dan titik tumpu (T). Contoh pemanfaatan pengungkit jenis ketiga diantaranya pinset, stapler, alat pancing, termasuk lengan Anda, dan sejenisnya.
Di dalam prakteknya, pengungkit digunakan untuk meringankan pekerjaan kita. Ketika Anda mencoba untuk membuka sebuah tutup kaleng dengan menggunakan tangan, mungkin Anda akan mengalami kesulitan. Tentu akan lebih mudah dalam membuka tutup kaleng manakala kita menggunakan sebuah alat bantu berupa sendok kecil.
Keuntungan Mekanik Pengungkit atau Tuas
Pengungkit memudahkan usaha dengan menggandakan gaya kuasamu dan mengubah arah gayamu. Kita telah mempelajari bahwa keuntungan mekanik pesawat dapat dihitung dengan membagi gaya beban dengan gaya kuasa. Panjang lengan kuasa adalah jarak dari tumpuan sampai titik bekerjanya gaya kuasa. Panjang lengan beban adalah jarak dari tumpuan sampai dengan titik bekerjanya gaya beban. Keuntungan mekanik pengungkit dapat dicari dengan persamaan:
KM = panjang lengan kuasa/ panjang lengan beban
KM= Lk/LB



0 komentar:

Posting Komentar